STTD Kerjasama Dengan Pemkab Kota Solo, Penuhi Kekurangan SDM Bidang Perhubungan Darat

Untitled

SOLO – Ketua Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD), Zulma Fendi mengatakan Indonesia saat ini masih kekurangan sumber daya manusia (SDM) dalam bidang transportasi perhubungan darat. Pasalnya, dari 27.000 SDM yang dibutuhkan baru terealisasi sekitar 3.000 orang. Artinya, saat ini masih kekurangan sebanyak 24.000 SDM perhubungan darat.

“Kekurangan pegawai transportasi perhubungan darat ini hampir terjadi di seluruh daerah di Indonesia. Tapi paling banyak di Pulau Jawa,” kata Zulma seusai melakukan penandatangan kerjasama dalam pemenuhan kebutuhan SDM perhubungan dengan Wali Kota Solo di Lodji Gandrung, Solo, Jawa Tengah, Kamis (23/7).

Zulma menambahkan, dari 3.000 pegawai yang dimiliki saat ini sebagian besar berada di wilayah Ibu Kota Jakarta. Sehingga sisanya tersebar di seluruh wilayah di Indonesia. Namun demikian, untuk kekurangan pegawai perhubungan ini sebagian besar di Jawa, meliputi Blitar, Ponorogo, Cianjur, Semarang dan Solo.

“Maka dari itu kami melakukan kerjasama ini agar kebutuhan SDM perhubungan darat di daerah bisa terpenuhi,” ujar Zulma. Meski demikian, pihaknya tidak dapat memastikan kapan kebutuhan tersebut segera terpenuhi. Pasalnya, kekurangan pegawai perhubungan darat tersebut sudah terjadi sejak tahun 1998. Kendati mengalami peningkatan, jumlah tersebut belum mampu mengatasi masalah perhubungan di Indonesia.

“Mungkin 30-40 tahun lagi baru bisa terpenuhi. Karena untuk setiap angkatan STTD ini per tahunnya hanya 360 orang. Jadi sangat kecil sekali untuk bisa segera memenuhi kebutuhan itu,” paparnya.

Lebih jauh, dampak dari kurangnya pegawai perhubungan darat ini banyak terjadi kemacetan dimana-mana, kecelakaan, dan belum efektifnya angkutan umum di berbagai daerah.

“Beberapa pendidikan yang ditempuh antara lain, D4 Transportasi Darat, D3 Lalu Lintas Angkutan Jalan, D3 Perkeretaapian, D3 Lalu Lintas Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan.” Jelasnya.

Sementara itu, Wali Kota Solo, F. X. Hadi Rudyatmo mengaku akan memberikan pembiayaan awal bagi calon pegawai perhubungan darat. Pasalnya, di Solo masih membutuhkan sekitar 60 orang SDM yang berkompeten di bidang perhubungan. Rencananya program ini akan dimulai pada 2016 mendatang.

“Kerjasama ini sangat membantu dalam pemenuhan SDM yang berkompeten dalam bidang perhubungan darat,” tandasnya.(BUN)

sUMBER : http://hubdat.dephub.go.id/berita/1619-sttd-kerjasama-dengan-pemkab-kota-solo-penuhi-kekurangan-sdm-bidang-perhubungan-darat

BPSDM PERHUBUNGAN MOTIVASI REMAJA KE SEKOLAH TRANSPORTASI MELALUI FILM SAMPAI UJUNG DUNIA

(Jakarta, 2/3/2012) Upaya menumbuhkan minat putra-putri Indonesia sekolah di bidang ilmu transportasi darat, laut dan udara terus berlangsung dengan berbagai cara. Salah satu caranya, dengan mendukung pembuatan film bertemakan remaja yang bercita-cita jadi  penerbang (pilot) dan pelaut dengan judul  Sampai Ujung Dunia.

Film yang ditergetkan untuk remaja  ini akan siap putar  di bioskop di seluruh Indonesia serentak pada 8 Maret 2012. Film ini didukung Kementerian Perhubungan, Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP),  Garuda Indonesia, PT Pelabuhan Indonesia II, PT Angkasa Pura II, Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta, trax fm, Hard Rock,  I radio dan Movie Monthly.

Pemutaran awal tahun ini sekaligus sebagai ajang sosialisasi yang dilakukan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP), Kementerian Perhubungan menjelang penerimaan taruna-taruni di balai-balai pendidikan transportasi laut, darat dan udara. Dan untuk lebih mendekatkan pada sekolah transportasi, maka  lokasi pendidikan dalam film itu  di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta dan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug, Banten.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP), Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Capt. Bobby R. Mamahit menyatakan, Kemenhub melalui BPSDMP sebagai penyelenggara pendidikan bidang transportasi, juga terus melakukan upaya untuk menumbuhkan minat putra putri Indonesia untuk masuk sekolah bidang transportasi. Tujuan  agar lebih banyak lagi peserta yang mendaftar di sekolah transportasi, sehingga   calon taruna-taruni yang  tersaring masuk sekolah transportasi benar-benar berkualitas.

“Semakin banyak yang mendaftar akan semakin banyak pula kemungkinan menyaring calon-calon taruna-taruni yang berkualitas,” ungkap Capt. Bobby R. Mamahit, di Jakarta (1/3).

Dikatakan juga, kegiatan pendidikan transportasi yang selama ini berlangsung dilakukan dengan sistem asrama, menerapkan kedisiplinan  untuk menciptakan sumber daya manusia  yang berkompeten dan bermoral baik. Untuk itu perlu terus disosialisasikan sistem dan arah pendidikan seperti itu, agar masyarakat memahami, sehingga mendorong putra-putrinya masuk sekolah transportasi.

“Selain itu juga penting diketahui, selama ini pemerintah terus meningkatkan kapasitas sarana dan prasarana serta standar pendidikan sebagaimana yang ditetapkan oleh International Maritim Organization (IMO) organisasi dunia dibawah naungan PBB yang menjadi acuan pendidikan kepelautan maupun yang terkait dengan dunia kemaritiman di seluruh dunia,”  papar Capt. Bobby R. Mamahit.

Agar film ini bisa ditonton oleh banyak pihak, BPSDM pun melakukan kegiatan  tur promo  ke berbagai daerah, bahkan mengikuti pameran internasional pendidikan tinggi dan pelatihan terbesar dan terlengkap di Indonesia pada Education & Training Expo 2012 yang ke 21, di Jakarta pada pertengahan Peberuari lalu.

Menurut Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Laut, BPSDMP, Capt. Indra Priyatna,  film ini bukan sekadar promosi diklat kepelautan dan penerbangan, namun merupakan perwujudan kewajiban pemerintah Republik Indonesia sebagai negara peratifikasi Konvensi Internasional The Standards of Training, Certification and Watchkeeping for seaferers (STCW) 1978 as amended sebagaimana terakhir diamandemen dengan The 2010 Manila Amandement to the STCW Convention yang mulai berlaku 1 Januari 2012.

Apalagi saat ini Indonesia, kata Indra merupakan  negara yang besar sekali menyuplai pelaut  di dunia, sekaligus sebagai anggota Dewan IMO kategori C.

“Sebagai konsekuensi atas meratifikasi konvensi itu, Indonesia harus aktif memberi kontribusi kepada industri maritim internasional termasuk menerapkan semua instrument internasional yang sudah diratifikasinya,” ungkapnya.

Salah satu konvensi internasional yang sudah diratifikasi Indonesia adalah STCW 1978 yang diamandemen menjadi STCW Manila. Dalam konvensi itu tersebut ada 19 resolusi, dimana dua diantaranya sejalan dengan pembuatan film, Sampai Ujung Dunia.

Dalam resolusi 18 disebutkan pada tahun 2010 ditetapkan sebagai  Year of Seaferers dan IMO mencanangkan Go To Sea Campaign. Disini semua negara peratifikasi konvensi diminta untuk melakukan kampanye agar generasi mudanya mau bekerja di laut sebagai pelaut, karena dunia (bahkan Indonesia) kekurangan perwira pelaut niaga.

Pada resolusi 19 ditetapkan bahwa pada tanggal 25 Juni sebagai Day Of The Seaferer (Hari Pelaut Dunia). Disini semua negara, organisasi terkait pelayaran, perusahaan angkutan laut, pemilik kapal dan semua stake holder harus mempromosikan dan memperingati hari pelaut dunia secara bermakna.

Dengan demikian aktifitas terkait dengan film ini dapat menjadi bahan laporan delegasi RI pada sidang STCW Sub-commite dan siding Maritime Safety Committee periode Juni 2012 di kantor pusat IMO London.

Film yang diproduksi Nasi Putih Production  ini mengisahkan tentang tiga orang remaja Gilang, Daud dan Anissa yang bersahabat baik sejak kecil. Gilang dan Daud menjadi sosok “kakak” pelindung bagi Anissa . Satu cita-cita Anissa yang dijanjikan kedua “kakak” nya  berkeliling dunia.  Waktu berlalu dan mereka beranjak remaja. Kedua remaja yang yang menjadi kaka bagi Anissa itu masuk ke sekolah penerbang dan pelaut.
Daud dan Gilang pun mulai menyadari bahwa perasaan sayang mereka kepada Anissa telah berubah menjadi cinta yang mendalam. Keduannya menyatakan cinta pada sang gadis di saat yang hampir bersamaan. Anissa pun bingung, dia sama-sama mencintai kedua sahabat dan tidak mau pertemanan mereka retak. Anissa pun mempunyai ide untuk “menyelamatkan” persahabatan itu. Annisa mengajukan syarat, barang siapa yang pertama kali ,mengajak berkeliling dunia, ia akan diterima sebagai kekasihnya. Siapa yang pertama kali mengajak keliling dunia atau bisakah salah satunya mengajak Anissa keliling dunia ?

copy:

http://www.dephub.go.id/read/berita/10629

SNELLEN CHART materi Tes Kesehatan Mata

Snellen chart adalah poster yang berfungsi untuk mendeteksi tajam penglihatan seseorang.  Berhubung ada perbedaan antara sistem pengukuran yang dipakai di Indonesia (juga sebagian besar negara lain di dunia) dan Amerika Serikat, Snellen chart ini pun terdapat dalam dua versi angka. Yang satu dalam angka metrik dan yang satu lagi dalam angka imperial. Snellen chart metrik dinyatakan dalam pembanding 6 meter (6/6, 6/9, 6/12, dan seterusnya sampai 6/60). Sedangkan Snellen chart imperial adalah seperti yang terdapat di gambar di bawah ini. Angkanya dinyatakan dalam pembanding 20 kaki (20/20 sampai 20/200). Apakah 20 kaki sama dengan 6 meter? Sebenarnya tidak: 20 kaki sama dengan 6 meter lebih 10 cm (tepatnya 609.6 cm). Tapi tentu saja kelebihan 10 cm itu boleh diabaikan.

Lalu apa fungsi angka pecahan yang ada di samping tiap baris? Dalam pemeriksaan tajam penglihatan, angka yang berperan penting adalah angka di sebelah baris terbawah yang bisa dibaca oleh subjek. Misalnya subjek hanya bisa membaca sampai baris 6/9. Ini berarti orang dengan tajam penglihatan normal sudah dapat membaca baris tersebut pada jarak 9 meter. Sementara itu subjek baru dapat membacanya pada jarak 6 meter. Semakin tinggi letak baris terbawah yang bisa dibaca oleh subjek, berarti semakin buruk tajam penglihatannya.

Subjek yang tidak dapat membaca sampai dengan baris 6/6 (atau 20/20) mungkin mengalami gangguan penglihatan karena penyakit organik pada mata, atau gangguan refraksi murni. Penyakit organik pada mata berarti ada kelainan struktural yang mengakibatkan tajam penglihatan menurun. Misalnya ada kerusakan pada kornea ataupun kekeruhan pada lensa (pada katarak). Namun pada gangguan refraksi murni, tidak ada kelainan struktural yang ditemukan pada mata. Untuk membedakan keduanya digunakan pemeriksaan pinhole. Pinhole adalah sebuah layar hitam dengan lubang kecil di tengah yang dipasang di depan mata yang diperiksa. Jika tajam penglihatan membaik dengan bantuan pinhole, berarti tidak ada kelainan struktural pada mata.

Jika seseorang tidak dapat membaca Snellen chart sama sekali bahkan dengan bantuan lensa, pemeriksaan selanjutnya adalah hitung jari (count fingers). Orang normal dapat menghitung jari pada jarak 60 meter. Jadi apabila subjek baru dapat menghitung jari pada jarak 2 meter, berarti tajam penglihatannya 2/60. Pemeriksaan berikutnya adalah lambaian tangan (hand motion). Orang normal dapat melihat lambaian pada jarak 300 meter. Sama seperti hitung jari, apabila subjek baru dapat melihat lambaian pada jarak 1 meter, berarti tajam penglihatannya 1/300. Pemeriksaan terakhir adalah ada atau tidaknya persepsi sinar (light perception).

(jarak antara penempatan poster snellen dengan Subyek/orang yang diperiksa sejauh 6 m)

  • Snellen chart dinamai menurut penemunya, yaitu seorang dokter mata dari Belanda bernama Hermann Snellen.
  • Oleh WHO, seseorang yang tidak dapat membaca huruf teratas pada Snellen chart setelah dibantu dengan kacamata sudah dianggap buta secara hukum. Di lain pihak, cukup banyak orang miopia yang tidak mampu membaca huruf teratas pada Snellen chart tanpa bantuan kacamata. Orang-orang seperti ini tidak termasuk di dalam kategori buta secara hukum itu, karena setelah dibantu kacamata mereka umumnya tidak bermasalah untuk membaca huruf di baris 6/6 atau bahkan di bawahnya.
  • Pada sebagian Snellen chart, ada baris 6/5, 6/4, dan 6/3 (seperti yang terlihat pada gambar). Namun jika dalam aspek peresepan kacamata, baris-baris tersebut tidak bermakna.
  • Snellen chart dianggap kurang objektif dalam menilai tajam penglihatan, karena jumlah huruf yang berbeda-beda pada tiap baris dan jarak huruf yang semakin dekat pada baris-baris bawah.
  • Untuk anak yang belum dapat membaca ataupun orang buta huruf, seluruh huruf di Snellen chart diganti dengan huruf E. Subjek diminta mengatakan ke mana arah huruf E membuka. Chart modifikasi ini disebut juga Tumbling-E chart. Khusus untuk anak juga kadang dipakai poster bergambar (Allen chart) atau HOTV chart (Snellen chart yang hanya berisi huruf H, O, T, dan V).

Rumus Menghitung Berat Badan Ideal/Normal Indeks Broca (Broca Index)

Hampir setiap orang di dunia ini ingin memiliki berat badan yang wajar tidak lebih dan tidak kurang, namun banyak hal dan faktor yang menyebabkan keinginan itu sulit untuk terwujud. Berikut ini adalah rumus cara menghitung berat badan normal dan berat badan yang ideal versi indeks broca. Gunakan timbangan berat badan yang masih berfungsi dengan baik dan akurat.

1. Berat Badan Normal
Berat Badan Normal = Tinggi Badan – 100

Contoh :
Jika tinggi kita dari ujung kaki hingga ujung kepala adalah 160 cm maka berat badan normal kita adalah 160 – 100 = 60 kg.

2. Berat Badan Ideal
Berat Badan Ideal = (Tinggi Badan – 100) – ( 10% tinggi badan -100)

Contohnya :
Jika tinggi badan kita adalah setinggi 150 cm, maka berat badan ideal kita adalah (150 – 100) – (10% x (150 – 100) = 50 – 5 = 45 kg.

Dari hasil tersebut dapat kita ketahui apa yang terjadi dengan diri kita dengan membandingkan hasilnya berikut di bawah ini :
– Kelebihan Berat Badan / Overweight = Hasilnya 10% s/d 20% lebih besar
– Kegemukan / Obesitas / Obesity = Hasilnya lebih dari 20% dari yang seharusnya
– Kurus = Hasilnya 10% kurang dari yang seharusnya.

Jika ada kesalahan mohon maaf dan tolong dikoreksi. Thanks.

yang harus dipersiapkan untuk tes SAMAPTA

Beberapa tips berikut mudah-mudahan dapat memberi rasa percaya diri kamu dalam mempersiapkan diri. Namun perlu di ingat kemampuan diri dalam kesamaptaan jasmani tidaklah didapat dalam waktu semalam, melainkan perlu proses yang lama untuk menyusun kekuatan tubuh yang di harapkan.Ingat pepatah yang mengatakan musuh terbesar yang harus ditaklukkan adalah diri sendiri.

Pada dasarnya lebih dini mempersiapkan diri lebih baik. Laksanakan latihan secara teratur, dan meningkat dengan memperhatikan gizi(jangan sampai terlalu kurus), waktu (disiplin dan kemampuan tubuh, jangan di genjot terus sementara tubuh sudah loyo), cara latihan(sikap istirahat yang salah akan menimbulkan varises dan penyakit lain.

Sebagai contoh latihan Pull Up (bahasa kerennya restok) banyak peserta seleksi tidak dapat malaksanakan pull up, karena kegiatan tersebut memang membutuhkan tenaga yang tidak sedikit namun bila dibiasakan latihan setiap pagi dapat mencapai diatas 20 kali. Ada juga peserta yang dapat melaksanakan restok namun cara/teknis pelaksanaan tidak sesuai sehingga tidak di hitung. Demikian juga dengan kegiatan lari 12 menit, tanpa latihan yang teratur akan sulit mengendalikan napas akibatnya belum mencapai 12 menit tidak sanggup lari dan jalan terseok-seok.
Berikut hal yang perlu dipersiapkan menjelang tes Samapta/Jasmani :

1. Istirahat yang cukup
2. Jangan menggunakan suplemen yang dapat merusak jaringan tubuh seperti jantung (karena terlalu banyak mengandung kafein)
3. Gunakan pakaian yang tidak terlalu longgar dan terlalu ketat, jangan lupa bertanya warna pakaian yang akan dipakai.
4. Gunakan sepatu yang pas, tidak keras(merusak kulit),perhatikan tali yang kelewer akan mengganggu saat pelaksanaan tes samapta.(Kebiasaan pelamar saat akan mengikuti tes samapta memakai sepatu baru yang masih kaku, sehingga mengganggu saat mengikuti pelaksanaan tes.
5. Gunakan celana yang agak longgar dan perhatikan (hati-hati jangan pilih yang gampang robek bisa membuat mahlu kan.
6. Makan pagi sebelum berangkat mengikuti tes, namun jangan terlalu banyak dan kunyah sampai halus benar.
7. Minumlah secukupnya.
8. Jangan nervous saat mengikuti tes lari karena akan mengacaukan ritmik nafas, anggap saja penonton adalah teman-teman adalah pendukung yang tulus.
9. Mulailah lari dengan start napas yang teratur, jangan langsung digenjot seperti lari sprint jarak pendek sehingga belum sampai tengah waktu napas sudah terengah-engah.
10. Lakukan teknis gerakan-gerakan sesuai arahan petugas sehingga gerakan dianggap benar dan mendapat perhitungan nilai.

Demikianlah semoga tips sederhana ini dapat berguna bagi yang sedang mempersiapkan diri mengikuti seleksi penerimaan Taruna.

GERAKAN YANG BENAR DALAM TES KESAMAPTAAN

Salah satu seleksi dalam penerimaan Taruna adalah kesamaptaan jasmani. Banyak calon Taruna  mengalami kegagalan dalam tes kesamaptaan jasmani karena tidak mengerti gerakan yang benar dan aturan yang harus di laksanakan.
Akibatnya jumlah poin yang seharusnya dikumpulkan untuk memperoleh bobot yang tinggi tidak tercapai.Untuk itu perlu bagi calon Taruna melaksanakan latihan yang benar, terarah, intensif dan berkesinambungan. Tidak cukup hanya dengan modal semangat yang menggebu-gebu dan prestasi akademis yang tinggi.
Latihan yang salah juga dapat menimbulkan berbagai kerawanan terhadap kesehatan dan fisik tubuh. Tetapi lebih rawan lagi bila tidak melakukan persiapan dan tidak mengerti apa yang harus dipersiapkan.
untuk itu mari kita bahas sekilas apa saja sih yang harus kita latih untuk di tingkatkan dan juga diwaspadai agar tidak cedera sehingga justru menghambat pengembangan kemampuan diri.
1. Lari 12 menit
Melatih kemampuan dalam ketahanan dan keuletan. Kegiatan yang sangat berperan adalah pernafasan, sehingga yang harus kita latih adalah kemampuan pernafasan yang stabil, dapat tetap berlari. Kegiatan ini tidak dapat dilaksanakan seketika bila tidak di biasakan. Waspadai !! Pengunaan minuman pemacu jantung, dan jangan di paksakan berlari bila nafas sudah tidak kuat, dapat menimbulkan lupa bernafas. Untuk itulah latihan yang diawali dengan ringan berlanjut, berkembang dan intensif sehingga diperoleh jarak yang panjang dalam waktu 12 menit.
2. Push Up
Dimana dalam gerakan naik turun yang bertumpu pada kedua tangan. Postur tubuh yang lurus dari kaki hingga kepala merupakan aturan yag harus diikuti.Sehingga gerakan seperti jarum jam dengan kaki sebagai poros.Sedangkan jarak perut pada saat gerakan turun tidak menyentuh tanah atau jarak sekepal.
Wasdpadai !! Gerakan yang meliukliuk seperti ular atau bergelombang, atau hanya kepala dan dada yang naik turun sedangkan pinggul statis. Kemudian perut yang sampai menyentuh tanah. umumnya gerakan tersebut tidak mendapat point yang diharapkan dan menimbulkan kurangnya poin dalam pengumpulan angka untuk memperoleh bobot yang tinggi.3. Sit Up
Gerakan yang sangat besar bertumpu pada otot perut ini harus di biasakan untuk lentur.Dalam gerakan ini dagu harus menyentuh atau melewati tungkai dan pada saat telentang kebelakang kedua siku tangan harus menyentuh lantai.Waspadai !!agar tidak menimbulkan cedera pada otot perut karena pemaksaan.

4. Pull Up
Diantara seluruh tes yang dilaksanakan Pull Up yang membutuhkan waktu paling sedikit.Kurangnya latihan menimbulkan tangan tidak memiliki kekuatan untuk menarik tubuh keatas. Waspadai !! pada saat selesai melaksanakan gerakan Pull Up kemudian melompat dan tidak mendarat dengan mulus sehingga mengakibatkan kaki terkilir dan cedera.

5. Shuttle Run
Gerakan ini lari membentuk angka delapan diantara dua tonggak. Sehingga dengan waktu yang di peroleh semakin sedikit berarti poin semakin besar. Tetapi perlu di waspadai !!! Terkilir karena kaki yang kurang kuat, kurang pemanasan maupun penempatan kaki yang tidak mantap sehingga tergelincir dan dapat mengakibatkan cedera otot.

Dengan melaksanakan latihan yang benar di harapkan persiapan demi persiapan yang dilaksanakan akan memperoleh buah yang diharapkan yaitu pencapaian bobot yang tinggi dalam tes samapta yang dihadapi.
Untuk wanita tentu saja ada beberapa perbedaan dalam pelaksanaan samapta dibandingkan pria. Seperti dalam pelaksanaan Pull Up dan Push Up sedangkan lari 12 menit, Sit Up, dan Shuttle run memiliki Gerakan yang sama.
Gerakan Pull Up 
Bila gerakan dilakukan oleh pria maka seluruh tubuh akan di tarik lurus keatas oleh kedua tangan, namun bagi wanita gerakan dilakukan dengan menarik tubuh mendekati pegangan tangan namun kaki tetap bertumpu di tanah. Sehingga gerakan akan seperti jarum jam yang berlawanan arah. Sedangkan antara tangan dan dada membentuk sudut 900. Sementara Kaki bagian belakang dengan tanah yang datar akan membentuk sudut 450.
Gerakan  Push Up
Pada pria gerakan Push Up dilaksanakan dengan bertumpu pada kedua telapak tangan dan kedua ujung jari kaki. Namun Gerakan Push Up bagi wanita di laksanakan dengan bertumpu pada kedua telapak tangan dan pada kedua lutut, sehingga memerlukan tenaga yang lebih sedikit dibandingkan dengan tumpuan pada ujung jari kaki.Sedangkan antara betis dengan paha belakang membentuk sudut 900.
Demikianlah gerakan samapta bagi wanita, sedangkan gerakan yang lain tidak jauh berbeda dengan gerakan pria. Semoga dengan tulisan yang sangat sedikit ini dapat menambah semangat bagi adik-adik putri yang sedang berlatih mempersiapkan diri dalam seleksi.

tips menghadapi tes Psikologi

Salah satu cara menguji calon taruna adalah dengan mengajukan sejumlah tes psikologi dikenal dengan psikotest. Test ini sangat menentukan masa depan calon Taruna dan secara teoritis untuk mengetahui potensi calon Taruna. Pada umumnya model psikotest ini relatif tidak berubah karena memang dibuat secara standar tidak hanya nasional tetapi juga internasional.
ada beberapa prinsip yang perlu dipersiapkan dalam menghadapi psikotest ini.
Pertama-tama tentu kita harus tahu jenis-jenis psikotest itu.
1. Tes IQ biasanya contoh soal-soal ini dapat mudah didapatkan di toko buku. Tes kecerdasan ini melibatkan serangkaian soal matematika dalam istilah tesnya tes verbal dan non verbal. Angka dan bahasa merupakan bagian dari tes ini. Jika Anda senang dengan teka teki silang dan hitungan secara cepat maka Anda beruntung bisa lulus. Namun tes IQ memang dibuat standar agar bisa dilakukan setiap orang.
2. Tes Kepribadian. Di dalam tes ini Anda akan dihadapkan kepada serangkaian pertanyaan mengenai berbagai dilema dalam pekerjaan, seperti bagaimana menghadapi konflik, bagaimana bekerja sama dan bagaimana solusi jika menghadapi suatu dilema. Dari sini dapat dikaji, seberapa jauh kemampuan Anda bekerja dalam tim dan apakah Anda termasuk orang yang “hangat” dalam pergaulan dan tidak “kaku”.
3. Tes Kemampuan. Anda akan diuji serangkaian tugas di bawah tekanan tinggi, apakah Anda masih bisa melakukannya. Biasanya tes kemampuan ini mengkondisikan Anda dalam suasana penuh tekanan tetapi harus menyelesaikan soal dengan cepat. Bisa bentuknya angka atau permainana kata-kata. Bisa pula berupa grafik dan bentuk-bentuk tiga dimensi.
4. Tes Kreatifitas. Biasanya Anda akan diminta menulis atau menggambarkan sesuatu. Pada salah satu tes Anda diminta melanjutkan gambar dari enam kotak yang sudah ada. Lanjutkan dengan ilustrasi yang baik semaksimal mungkin. Satu lagi tes final biasanya Anda diminta menggambar. Saya sarankan gambarlah orang yang sedang aktif bertindak, misalnya sedang lari sehingga terlihat aktif. Kata psikolog, orang yang seperti itu termasuk dinamis dan kreatif. Itu pendapat psikolog
(dari berbagai sumber)

tips menghadapi PANTUHIR

Pantuhir merupakan sebuah proses seleksi yang harus dilalui ketika mengikuti seleksi penerimaan Taruna. Memang susah-susah gampang. Butuh persiapan, kejelian dan kecerdikan – dan tentunya keberuntungan.
Berikut ada beberapa langkah yang perlu dan akan membantu ketika anda akan menjalani pantohir.

Lakukan langkah persiapan dan tumbuhkan percaya diri
-Pelajari PBB dengan baik
-latih didepan kaca sehingga kelihatan bagian tubuh yang miring.
-Pelajari dan biasakan sikap berdiri/siap yang benar dengan postur lurus.
-Pelajari sikap suara yang tegas dan keras
-Pelajari cara pandang mata yang mendatar dan tajam
-Buat catatan dan hapalkan nama, tanggal lahir, tempat lahir, tempat tinggal
-pekerjaan dari kakek dan nenek dari ibu maupun ayah hingga saudara
-Persiapakan kemungkinan pertanyaan tentang angkatan yang diikuti,
-Kebangsaan, Agama, Toleransi beragama dan mentalitas.
-Bersihkan tubuh benar-benar,
-bila ada gunakan parfum sedikit sehingga saat tubuh berkeringat tidak bau.
-Bersihkan mata, telinga,gigi, anus dan alat kelamin sampai bersih benar.
-Periksa kerapihan rambut dan kuku dengan baik.

Catatlah waktu dan pakaian yang akan dipakai
jangan menggunakan pakaian dalam yang sudah lusuh atau robek.

Datanglah tepat waktu,
usahakan tiba tidak kurang atau lebih dari 20 menit sebelum
waktu wawancara jangan terlambat.

Persiapkan segala sesuatunya
sebelum berangkat, jangan sampai ada yang tertinggal.

Buat kesan yang baik
lupakan emosi pada saat interview.

Jangan terlalu banyak berbicara
salah-salah terjebak dengan kata yang tidak terkontrol.

Bersemangat
berpikiran positif, tapi jangan terlalu over.

Berikan Jawaban dengan Jelas
Pada saat melakukan komunikasi ditanya segera menjawab dengan jelas,
suara yang lantang dan pandangan yang terfokus kearah penanya.

Bawalah cadangan peralatan
-Pasfoto
-Alat Tulis
-Berkas persyaratan

Tataplah mata pewawancara
jangan tatap yang lain-lain, misalnya dada atau kakinya.

Buatlah diri anda merasa nyaman
selama melaksanakan interview buat diri merasa nyaman, tapi jangan
serasa dirumah sendiri.

Sebutkan cita-cita anda dengan spesifik dan jelas
jangan terlalu idealis, nantinya dianggap pembohong.

Jangan menjadi cemas dan tegang
anggap ini sebuah ujian pendidikan biasa.

Bertanyalah jika ada yang tidak jelas
pada saat diperintahkan melakukan sesuatu bila ragu-ragu tanyakan kembali.

Jelaskan alasan anda berhenti atau pindah secara positif
Jangan sebutkan anda pindah karena tidak mampu bekerja atau karena perselisihan.

jangan memberikan jawaban yang terlalu detail meskipun diminta
karena semakin banyak keterangan akan semakin terbuka diri anda.

(dari berbagai sumber)